Okay here's the 2nd track and I still don't know why am I posting this online- I must be really bored now-
Without further delay, go ahead and give it a listen! The script is beneath the downloadable file.
PS: PLEASE ONCE AGAIN DO NOT LAUGH WHEN HEARING MY VOICE OK I AM SO EMBARRASSED.
Without further delay, go ahead and give it a listen! The script is beneath the downloadable file.
PS: PLEASE ONCE AGAIN DO NOT LAUGH WHEN HEARING MY VOICE OK I AM SO EMBARRASSED.
track_02.mp3 |
Track 02 "Dari stasiun menuju kantor"
/lagi di mobil, jalan menuju kantor/
> Jadi begitulah sedikit tentang kantor di provinsi ini. Banyak sekali pegawai yang... eksentrik? Entahlah apa yang kau akan katakan nanti, hahahaha. Tapi mereka semua baik kok, kau akan terbiasa. Oh dan, kalau kau butuh atau bingung tentang sesuatu kau bisa tanyakan---- ASTAGA! HEI, HATI-HATI KALAU MENGEMUDI! /sighs/ Pengemudi motor belakangan ini makin tidak mematuhi aturan saja... Hampir saja tertabrak!
> Ha? Kau bertanya bagaimana seandainya tadi mobilku tertabrak motor itu? AKAN KUKEJAR! Huh, biar tahu rasa!
> Eh? Ah, eh... Err... yahhh... bukannya temperamenku jelek sih tapi... memang mereka yang selaluuuuu menguji kesabaran! Eh, sudah dong tertawanya! Uhh!
> Ehhhhh lucu bagaimana? Aku kan tak melakukan apapun!
/hening sebentar/
> Hm? Ada apa di stasiun?
> Hmm... well, kalau ditanya mengapa aku begitu yakin aku pernah mengenalmu........ Yah, sebenarnya hanya intuisiku saja sih... Entah karena apa namamu begitu familiar ditelingaku... Aku penasaran sih kenapa aku bisa berpikir seperti ini.
> Eh? Dasar lain? ........ Kurasa... tidak? Hmm... well... ada sesuatu di namamu yang benar-benar mengusik ingatanku... /hening sebentar/ ...Ah, boleh ku nyalakan lagu?
> Oh baiklah. /memencet tombol on/ Etto, kau tak keberatan lagu Jepang? Karena... aku kebanyakan punya itu hahahaha.
> Oh benarkah? Kebetulan sekali! Biasanya orang yang menumpang di mobilku selalu ingin diputarkan lagu barat, orang sepertimu jarang sekali! /menscroll daftar lagu/ ... Ah! Lagu ini sudah lama sekali tak kudengarkan~ Baiklah, mari putar lagu kesukaanku!
/lagu mulai bermain/
> /senyum/ Yep, lagu ini sudah lamaaaa sekali, makanya aku kangen mendengarnya. Aku tak pernah menghapus lagu ini sejak aku mengetahuinya dari seseorang, hehehe
> Hm? Kau bertanya siapa? Well, dia adalah seseorang yang spesial bagiku saat masa SMA; dia temanku yang sangat spesial.
> Yaaaaahhhh... spesial seperti...spesial? Err... sebenarnya dia merupakan crush-ku selama SMA tapi aku tak pernah punya keberanian untuk mengatakannya padanya hahahaha. Ah, maaf, aku jadi curhat padamu begini hahaha. Ah, ngomong-ngomong bagaimana kau tahu lagu ini? Apakah kau dulu sempat suka lagu ini?
> Oh? Benarkah? Tak dikira, selera kita sama ya!
> Eh? Kau ingin mengetahui tentangnya? Ini cerita lama sih, lumayan panjang jika diceritakan dan kita akan sampai di kantor sebentar lagi... Jadi sedikit saja ya? Baiklah, jadi dulu saat SMA aku punya seorang teman dekat, bisa dibilang sahabat. Ahhh aku lupa namanya... Oh ya, walaupun tadi kukatakan 'saat SMA' sebenarnya kami tidak bersekolah di satu SMA. Aku di SMA X dan dia di SMA B, kedua sekolah kami ini luar biasa jauh dari satu sama lain. Awal mula kami berkenalan adalah sejak temanku mengenalkannya melalui social media. Temanku berkata segala hal yang baik tentangnya, dan aku tertarik untuk mengenalnya. Ah, perlu kutekankan bukan untuk mencari pacar, tapi untuk mencari teman. Begitulah, akhirnya kami bertukar nomor serta akun-akun social media dan menjadi semakin dekat. Entah sejak kapan, aku pun menjadi tertarik padanya. Secara samar aku mengetahui bahwa dia juga merasakan hal yang kurasakan... Ah, tapi bisa saja itu hanya imajinasi anak SMA yang tak pernah pacaran, hahahaha
> Yep, dari dulu hingga sekarang aku tak pernah pacaran. Hahaha, aku maklum kok kalau kau berpikiran bahwa aku kuno, tapi dulu aku tak berpikiran untuk mencari pacar dahulu karena aku ingin mengejar impianku menjadi arsitek dahulu. Yah, sekarang sih aku sudah mulai berpikir untuk mencari calon masa depan~ Ehm, mari dilanjutkan. Akan kuperpendek karena begitu kita belok di belokan di depan itu, kita akan sampai di kantor beberapa menit kemudian. Jadi, kami pun menjadi semakin dekat dan dekat. Aku pun semakin lama mulai tahu wajahnya, suaranya, apa kesukaannya, dan hal lainnya; begitu pula dia mengenai aku. Namun karena faktor jarak kami berdua yang terpaut saaaaangaaat jauh seperti halnya SMA kami, maka kami tak pernah bertatap muka secara langsung. Saat itu, hanya menerima pesan-pesan darinya itu kurasa sudah cukup membuatku senang, walaupun kami tak pernah bertemu. Semuanya berjalan baik, tanpa sadar kami sudah menjadi senior dan kami berdua sibuk pun dengan kegiatan masing-masing, maka kami pun lost contact. Nah, akhirnya kita sampai juga di kantor. /mematikan mesin mobil/ Mari kita keluar dan pergi menghadap ke bos. /senyum/
> Selanjutnya? /keluar dari mobil dan diikuti oleh pendengar/ Tak ada selanjutnya, sudah kukatakan, kami lost contact dan aku tak tahu menahu lagi dimana keberadaannya sekarang, atau bahkan ingat siapa namanya. Sudah, sekarang mari tidak membicarakan hal ini lagi. /mengunci mobil/ Kau bisa langsung ke ruangan bos dan aku akan menemanimu disana setelah aku meletakkan berkas yang kau beri tadi di meja administrasi. Setelah itu, kau akan dipekerjakan sesuai dengan apa yang bos katakan dan aku akan menemuimu setelah pulang nanti. Sampai nanti!
/lagi di mobil, jalan menuju kantor/
> Jadi begitulah sedikit tentang kantor di provinsi ini. Banyak sekali pegawai yang... eksentrik? Entahlah apa yang kau akan katakan nanti, hahahaha. Tapi mereka semua baik kok, kau akan terbiasa. Oh dan, kalau kau butuh atau bingung tentang sesuatu kau bisa tanyakan---- ASTAGA! HEI, HATI-HATI KALAU MENGEMUDI! /sighs/ Pengemudi motor belakangan ini makin tidak mematuhi aturan saja... Hampir saja tertabrak!
> Ha? Kau bertanya bagaimana seandainya tadi mobilku tertabrak motor itu? AKAN KUKEJAR! Huh, biar tahu rasa!
> Eh? Ah, eh... Err... yahhh... bukannya temperamenku jelek sih tapi... memang mereka yang selaluuuuu menguji kesabaran! Eh, sudah dong tertawanya! Uhh!
> Ehhhhh lucu bagaimana? Aku kan tak melakukan apapun!
/hening sebentar/
> Hm? Ada apa di stasiun?
> Hmm... well, kalau ditanya mengapa aku begitu yakin aku pernah mengenalmu........ Yah, sebenarnya hanya intuisiku saja sih... Entah karena apa namamu begitu familiar ditelingaku... Aku penasaran sih kenapa aku bisa berpikir seperti ini.
> Eh? Dasar lain? ........ Kurasa... tidak? Hmm... well... ada sesuatu di namamu yang benar-benar mengusik ingatanku... /hening sebentar/ ...Ah, boleh ku nyalakan lagu?
> Oh baiklah. /memencet tombol on/ Etto, kau tak keberatan lagu Jepang? Karena... aku kebanyakan punya itu hahahaha.
> Oh benarkah? Kebetulan sekali! Biasanya orang yang menumpang di mobilku selalu ingin diputarkan lagu barat, orang sepertimu jarang sekali! /menscroll daftar lagu/ ... Ah! Lagu ini sudah lama sekali tak kudengarkan~ Baiklah, mari putar lagu kesukaanku!
/lagu mulai bermain/
> /senyum/ Yep, lagu ini sudah lamaaaa sekali, makanya aku kangen mendengarnya. Aku tak pernah menghapus lagu ini sejak aku mengetahuinya dari seseorang, hehehe
> Hm? Kau bertanya siapa? Well, dia adalah seseorang yang spesial bagiku saat masa SMA; dia temanku yang sangat spesial.
> Yaaaaahhhh... spesial seperti...spesial? Err... sebenarnya dia merupakan crush-ku selama SMA tapi aku tak pernah punya keberanian untuk mengatakannya padanya hahahaha. Ah, maaf, aku jadi curhat padamu begini hahaha. Ah, ngomong-ngomong bagaimana kau tahu lagu ini? Apakah kau dulu sempat suka lagu ini?
> Oh? Benarkah? Tak dikira, selera kita sama ya!
> Eh? Kau ingin mengetahui tentangnya? Ini cerita lama sih, lumayan panjang jika diceritakan dan kita akan sampai di kantor sebentar lagi... Jadi sedikit saja ya? Baiklah, jadi dulu saat SMA aku punya seorang teman dekat, bisa dibilang sahabat. Ahhh aku lupa namanya... Oh ya, walaupun tadi kukatakan 'saat SMA' sebenarnya kami tidak bersekolah di satu SMA. Aku di SMA X dan dia di SMA B, kedua sekolah kami ini luar biasa jauh dari satu sama lain. Awal mula kami berkenalan adalah sejak temanku mengenalkannya melalui social media. Temanku berkata segala hal yang baik tentangnya, dan aku tertarik untuk mengenalnya. Ah, perlu kutekankan bukan untuk mencari pacar, tapi untuk mencari teman. Begitulah, akhirnya kami bertukar nomor serta akun-akun social media dan menjadi semakin dekat. Entah sejak kapan, aku pun menjadi tertarik padanya. Secara samar aku mengetahui bahwa dia juga merasakan hal yang kurasakan... Ah, tapi bisa saja itu hanya imajinasi anak SMA yang tak pernah pacaran, hahahaha
> Yep, dari dulu hingga sekarang aku tak pernah pacaran. Hahaha, aku maklum kok kalau kau berpikiran bahwa aku kuno, tapi dulu aku tak berpikiran untuk mencari pacar dahulu karena aku ingin mengejar impianku menjadi arsitek dahulu. Yah, sekarang sih aku sudah mulai berpikir untuk mencari calon masa depan~ Ehm, mari dilanjutkan. Akan kuperpendek karena begitu kita belok di belokan di depan itu, kita akan sampai di kantor beberapa menit kemudian. Jadi, kami pun menjadi semakin dekat dan dekat. Aku pun semakin lama mulai tahu wajahnya, suaranya, apa kesukaannya, dan hal lainnya; begitu pula dia mengenai aku. Namun karena faktor jarak kami berdua yang terpaut saaaaangaaat jauh seperti halnya SMA kami, maka kami tak pernah bertatap muka secara langsung. Saat itu, hanya menerima pesan-pesan darinya itu kurasa sudah cukup membuatku senang, walaupun kami tak pernah bertemu. Semuanya berjalan baik, tanpa sadar kami sudah menjadi senior dan kami berdua sibuk pun dengan kegiatan masing-masing, maka kami pun lost contact. Nah, akhirnya kita sampai juga di kantor. /mematikan mesin mobil/ Mari kita keluar dan pergi menghadap ke bos. /senyum/
> Selanjutnya? /keluar dari mobil dan diikuti oleh pendengar/ Tak ada selanjutnya, sudah kukatakan, kami lost contact dan aku tak tahu menahu lagi dimana keberadaannya sekarang, atau bahkan ingat siapa namanya. Sudah, sekarang mari tidak membicarakan hal ini lagi. /mengunci mobil/ Kau bisa langsung ke ruangan bos dan aku akan menemanimu disana setelah aku meletakkan berkas yang kau beri tadi di meja administrasi. Setelah itu, kau akan dipekerjakan sesuai dengan apa yang bos katakan dan aku akan menemuimu setelah pulang nanti. Sampai nanti!